Bujangga Manik atau dikenal juga dengan nama Pangeran Jaya Pakuan pada
masa Pajajaran berdiri telah melakukan Tour De Kabuyutan Sunda, perjalanan/ petualangan keliling
Pulau Jawa dan sampai juga ke Bali mengunjungi tempat- tempat suci di
Jawa dan Bali. Perjalanan Bujangga Manik ditulis dalam daun pandan sebanyak 29 lembar
berupa puisi yang sangat indah menerangkan perjalanannya menyusuri Pulau
Jawa & Bali. Yang menarik ternyata tidak benar ada anggapan bahwa Urang Sunda itu
passive/ pasif dalam artian "ngotok ngowo di parako" / diam dan tidak
suka berpetualang/ adventure, ternyata Leluhur Sunda dalam hal ini
Bujangga Manik memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan
petualangan/ adventure & travelling mengelilingi Pulau Jawa bahkan
sampai ke Bali yang mana Abad ke 15 atau 16 mungkin transportasi yang
digunakan masih menggunakan kaki, kuda, & perahu. Bisa dibayangkan
luka- liku perjalanannya dan betapa serunya perjalanan Bujangga Manik mengunjungi tempat- tempat Suci yang termasuk dalam rangkaian Sasaka Domas, 800 Tempat Suci di Tatar Sunda. Kami mengajak masyarakat luas untuk secara bersama- sama melakukan kegiatan Tour De Kabuyutan yaitu kunjungan wisata ke Situs- Situs Cagar Budaya yang ada di Tatar Sunda dan juga di Seluruh Indonesia untuk melakukan pendidikan dan pengenalan tentang Situs- situs Cagar Budaya di Tatar Sunda dalam upaya menjaga kelestarian Situs-situs Cagar Budaya
serta menciptakan multiplier effect yang positif dan berkelanjutan dalam
rangka pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal (facing
globalization by local empowering).